Desa Pangandaran

Mengenal Pindang Gunung, Cita Rasa Asli Pangandaran, Jawa Barat

Mengenal Pindang Gunung – Di antara deretan kuliner khas Pangandaran, ada satu hidangan yang tak pernah gagal membuat perut dan hati merasa hangat: Pindang Gunung. Bila pantai menyapa kita dengan ombak dan pasirnya, pindang gunung menyapa dengan aroma rempah, rasa laut, dan kesegaran khas yang sulit dilupakan. Mari kita selami perjalanan rasa dan filosofi di balik sajian ini.

Asal Usul & Identitas Kuliner

mengenal pindang gunung
Sumber Foto: Pindang Gunung/Harapan Rakyat

Sejak tahun 1975, masyarakat Pangandaran telah mengenal Pindang Gunung, meski awalnya hanya sebagai masakan rumahan yang sederhana.
Lalu, ketika Kabupaten Pangandaran terbentuk pada 2012, hidangan ini mulai mendapat tempat khusus sebagai salah satu ikon budaya dan kuliner lokal. 

Meski bernama “gunung”, hidangan ini tidak berasal dari pegunungan, melainkan menggunakan rempah seperti honje dan daun kedongdong yang memberi aroma serta rasa khas.

Komposisi Rasa & Bahan Utama

Pindang Gunung memadukan rasa asam, gurih, sedikit manis, dan pedas yang bisa disesuaikan. Bumbu-bumbu alaminya membuat cita rasanya terasa semakin segar.

Bahan-bahan utama:

  • Ikan laut segar seperti kakap, tongkol, gurame, atau ikan kue.
  • Rempah dan aroma dari honje / kecombrang, daun kedongdong sebagai penyeimbang rasa asam.
  • Pindang Gunung menggunakan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, serai, daun salam, dan cabai rawit, serta tambahan tomat dan daun bawang pada beberapa versi.

Proses Memasak & Ciri Khas

Untuk membuat Pindang Gunung, bersihkan ikan laut lalu siapkan bumbu halus dan bumbu “cemplung” seperti daun, serai, dan salam. Tumislah bumbu halus hingga aromanya keluar, lalu masukkan bahan aromatik. Setelah air mendidih, tambahkan ikan dan masak hingga matang.

Tanda pindang gunung yang berhasil adalah kuahnya bening tapi beraroma kuat, ikan terasa empuk namun tidak hancur, dan tak ada bau amis. Rasa asam harus terasa tetapi tidak menusuk, gurih terasa dari ikan dan rempah, dan pedas bagus sebagai pendamping. 

Pindang Gunung di Hidangan Sehari-Hari & Pariwisata

Kini, Pindang Gunung tak lagi sekadar masakan rumahan, tetapi juga tersaji di warung, restoran, hingga hotel di Pangandaran. Hidangan ini kerap tampil dalam festival kuliner sebagai bagian dari promosi budaya yang menarik banyak pengunjung.

Mengapa Pindang Gunung Wajib Dicicipi

  • Karena menyajikan keseimbangan rasa alami: laut + gunung dalam satu piring, di mana kesegaran ikan laut berpadu dengan rempah dari pegunungan.
  • Karena mengandung elemen budaya: dari bahan lokal, cara memasak tradisional, hingga identitas kuliner Pangandaran.
  • Karena fleksibilitasnya: bisa jadi santapan hangat saat sore, lauk pendamping nasi, atau menu khusus ketika cuaca dingin dan ingin sesuatu yang menenangkan.

✨ Untuk menemukan fakta unik, berita terkini, dan cerita menarik tentang Desa Pangandaran — termasuk kegiatan budaya, pembangunan desa, dan kuliner lokal seperti Pindang Gunung — kunjungi website resmi Desa Pangandaran.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top