DESA PANGANDARAN — Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, menjadi lokasi kegiatan studi banding yang diikuti oleh Ikatan Kepala Desa se-Kecamatan Telaga Sari, Kabupaten Karawang, pada Senin (21/7/2025). Kegiatan ini membahas secara mendalam tiga aspek penting, yaitu potensi desa, sektor pariwisata, dan pengembangan potensi lokal berbasis masyarakat.
Potensi Desa: Digitalisasi dan Partisipasi Masyarakat

Pada sesi pertama, peserta studi banding meninjau potensi Desa Pangandaran dalam bidang pertanian, kelautan, dan perdagangan lokal yang berkembang pesat. Salah satu sorotan utama adalah penerapan sistem tata kelola pemerintahan berbasis digital melalui program Smart Village Nusantara.
Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan desa, khususnya dalam penyusunan RPJMDes dan APBDes, juga mendapat apresiasi. Selain itu, inovasi pengelolaan sampah melalui Bank Sampah menjadi contoh konkret praktik ramah lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi.
Rencana tindak lanjut:
- Mengadopsi digitalisasi administrasi desa.
- Mengembangkan program pemberdayaan ekonomi berbasis sumber daya lokal.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Potensi Pariwisata: Sinergi Masyarakat dan Sektor Usaha

Pada sesi selanjutnya, para peserta mengunjungi destinasi unggulan seperti Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, dan Cagar Alam. Desa Pangandaran mengandalkan pengelolaan wisata berbasis partisipasi masyarakat, mulai dari pengelolaan homestay, pemandu wisata, hingga pelaku UMKM.
Kerja sama erat antara pemerintah desa, pelaku usaha lokal, dan masyarakat menjadi kekuatan utama. Fasilitas penunjang seperti papan informasi digital, sanitasi umum, dan layanan informasi wisata juga dinilai sudah sangat baik.
Baca juga: Wisata Bahari Pantai Pangandaran: Surga Laut dan Pesona Alam yang Memikat
Rencana tindak lanjut:
- Mengembangkan wisata berbasis potensi lokal seperti sungai, bukit, dan budaya.
- Menyelenggarakan pelatihan di bidang pelayanan wisata dan promosi digital.
- Menjalin kerja sama dengan dinas pariwisata untuk pengembangan kawasan wisata.
Potensi Lokal: Produk dan Budaya Jadi Aset Ekonomi
Potensi ekonomi lokal Desa Pangandaran diperkuat oleh produk-produk unggulan seperti ikan asin, kerajinan dari kerang, dan makanan laut khas. Budaya lokal seperti tradisi Hajat Laut menjadi agenda tahunan yang menarik minat wisatawan.
Pemerintah desa juga mendorong pemasaran produk lokal melalui pendampingan digital dan peran aktif BUMDes. Tenaga kerja produktif di desa diberdayakan melalui program padat karya yang memberikan dampak langsung pada masyarakat.
Langkah tindak lanjut:
- Mengidentifikasi dan mengembangkan produk lokal unggulan desa.
- Menjadikan budaya lokal sebagai bagian dari strategi promosi desa.
- Membentuk Kelompok Usaha Masyarakat (KUM) berbasis potensi lokal.
- Mengoptimalkan peran BUMDes dalam pengelolaan usaha masyarakat.
Kegiatan studi banding ini menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan inspirasi antarwilayah, guna mewujudkan desa-desa yang inovatif, mandiri, dan berkelanjutan.
Kunjungi website resmi kami di pangandaran-pangandaran.desa.id untuk melihat berita dan update terbaru dari Desa Pangandaran.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.